-->

Polisi Masuk ke Dalam Areal Kampus UHO dan Memukuli Mahasiswa Seperti Kasus di Kendari

Aparat pun nir seharusnya mengejar hingga ke pada kampus,
KALIAN MAU JADI PREMAN ??? KALIAN KIRA INI NEGARA KOBOI ???
itu kata2 aku buat mereka,
Seharusnya aparat juga lebih bersikap sinkron peraturan kedisiplinan,
Saya tidak putusan bulat,
mahasiswa yg sudah mundur berarti tidak perlu dikejar,
Polisi mampu melakukan penuntutan, tidak dengan cara penggrebekan misalnya itu . . .
karena itu hanya buat PENCOPET, PERAMPOK dan NARKOBER . . .
Damai Indonesia
Selengkapnya :
Sekitar pukul 12.00 WITA massa mahasiswa yang berkiprah menuju tempat kerja wali kota pribadi berhadap-hadapan dengan petugas pada pintu masuk. Batu dan kayu-kayu yang dibawa mahasiswa melayang ke udara dengan target aparat.
Mendapat serangan seperti itu, petugas menggunakan brutal pribadi mengejar mahasiswa sambil mengancam menembakkan gas air mata. "Dari pihak kami jua ada anggota yang terluka," istilah Kabag Ops Polresta Kendari Kompol Pambudi yg dihubungi terpisah.
Aparat Polresta Kendari yg didukung anggota Dit Samapta Polda Sultra lengkap dengan water canon berhasil memukul mundur mahasiswa yg kemudian lari tunggang langgang. Seorang anggota BEM Unhalu, Herman, terluka dampak dikeroyok aparat dan PNS Pemerintah Kota waktu unjuk rasa pada Pemerintah Kota.
Tak terima dengan perlakuaan terhadap temannya, para mahasiswa kemudian melakukan sweeping aparat dan pegawai Pemkot yg masuk kampus Unhalu. Naas, seorang aparat, Bripda Sumardin, usai tugas menurut Polda masuk ke kampus. Ia dipukul beberapa orang yg nir dikenal. Untunglah, satpam Unhalu, Yuspian, eksklusif melarikan Sumardin ke RS Bhayangkara buat menerima pertolongan.
Di kampus mahasiswa yg dipimpin kepala BEM Unhalu Zuhdi Mulkian didampingi Ketua MPM Wahid lalu menggelar konsolidasi pada ruang Rektorat.
Ketika sedang rapat itulah, tiba-datang puluhan Intel polsi berpakaian partikelir datang menyergap. Aksi yang diikuti dengan tembakan peringatan berhasil menduduki depan rektorat yg dijadikan tempat kumpul mahasiswa. Aparat terus masuk ke pada sampai ke Puskom Rektorat. Mereka mencari mahasiswa yang melukai rekannya, Sumardin.
Terus terdesak, mahasiswa lari ke Auditorium Mokodompit. Di sinilah seseorang mahasiswa, La Riada, tertembak paha kanannya. Melihat temannya tertembus peluru, ratusan mahasiswa kemudian beranjak menyerang sehingga puluhan Intel mundur. Mahasiswa kembali duduki Rektorat.
Mahasiswa melampiaskan kemarahannya menggunakan membakar tiga kendaraan roda 2 milik aparat, termasuk kendaraan milik Sumardin yg dibakar pada depan tempat kerja sentra Unhalu.
Situasi makin mencekam. Terlebih sehabis ratusan aparat anti huruhara tampak pada pelataran Rektorat. Dipicu sang aksi lempar batu sang mahasiswa, aparat merangsek memukul mundur mahasiswa yg terjebak masuk ke ruang Rektorat. Secara beringas aparat memukuli para mahasiswa yang nir sempat menyelamatkan diri.
Tak hanya itu, aparat mengamuk membabi buta menggunakan memukul ventilasi kaca rektorat, termasuk menghambat tunggangan roda dua yang diparkir pada pelataran Rektorat. Kendaraan motor Yos Hasrul, wartawan Trans TV, dirusak aparat. Seorang wartawan stringer ANTV, Hanan, pun tak luput dari pukulan aparat.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kapolresta Kendari AKBP Adhitya Wiratama SH mengungkapkan, masuknya aparat keamanan ke kampus Unhalu buat menyelamatkan galat seorang anggota polisi dari Polda Sultra, Bribda Sumardin, yg disandera mahasiswa.

Source:

Tentang-soal.