MATA KULIA : ASKEB I (KEHAMILAN)
POKOK BAHASAN : PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI
FISIOLOGIS PADA IBU HAMIL TRIMESTER I,II,III
SUB POKOK BAHASAN :
- Sistem reproduksi
- Payudara
- Sistem endokrin
- Sistem kekebalan
- Sistem perkemihan
- Sistem pencernaan
- Sistem muskuloskeletal
- Sistem Kardiovaskuler
- Sistem Integumen
- Metabolisme
- Berat badan serta Indeks Masa Tubuh (IMT)
- Darah dan Pembekuan darah
- Sistem Pernafasan
- Sistem Persyarafan
OBJEKTIF PRILAKU SISWA (OPS)
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dibutuhkan bisa Menjelaskan Perubahan dan adaptasi fisiologis pada bunda hamil menggunakan tepat.
REFERENSI
Coad,J, Dunstal,M, anatomi dan fisiologi untuk bidan,EGC, Jakarta, 2007
Jones,D,L, dasar-dasar obstetric serta ginekologi,EGC, Jakarta, 2002
Cunningham, obstetri William edisi 21, EGC, Jakarta, 2006
Pendahuluan
Selama 279 hari kehamilan rata-homogen, fisiologi bunda mengalami perubahan nyata buat menunjang perkembangan janin dan buat mempersiapkan mak menjalani persalinan serta laktasi. Perubahan dimulai pada fasu luteal siklus haid, sebelum pembuahan dan implantasi, seiring menggunakan dimulainya sekresi progesterone berdasarkan korpus luteum. Jika pembuahan berhasil, kadar progesteron dan estrogen semakin tinggi secara proresif. Bersama-sama mereka akan mengendalikan banyak perubahan fisiologis ibu selama hamil.
URAIAN MATERI
Sistem reproduksi
1. Uterus
Uterus mengalami peningkatan ukuran dan perubahan bentuk. Endometrium menebal sebagai desidua. Ketiga lapisan miometrium sebagai semakin kentara karena otot uterus mengalami hiperplasia (pembentukan serat baru) serta hipertrofi (peningkatan panjang dan ketebalan serat otot yg sudah ada). Seiring menggunakan kemajuan kehamilan, waktu timbul serta kecepatan potensial aksi miometrium berubah, sedangkan sel otot meningkatkan kandungan protein kontraktil, taut celah, retikulum sarkoplasma, dan mitokondria.
Pada awal kehamilan, ismus uterus memenjang menurut kurang lebih 7-25 mm. Dari minggu ke-32 sampai ke-34, ismus menciptakan segmen bawah uterus (SBU). Sering dengan terjadinya pendataran (effecement) (dalam kurang lebih 36 minggu), os eksternal menyatu ke SBU. Blastokista umumnya tertanam di fundus (bagian atas) uterus. Pada minggu ke-12, janin memenuhi rongga uterus serta fundus bisa dipalpasi pada batas panggul. Seiring dengan membesarnya uterus selama kehamilan, konfigurasi anteversi dan antefleksi lenyap serta uterus sebagai tegak, miring, lalu berputar ke kanan pada bawah tekanan kolon desendens.
Selama kehamilan, uterus tidak pernah sahih-sahih ”hening” dan selalu menerangkan aktivitas frekuensi rendah. Kontraksi Braxton-Hicks merupakan kontraksi yang tidak nyeri yg bisa diukur sejak trimester pertama kehamilan. Kontraksi ini tidak mengakibatkan dilatasi serviks, namun membantu sirkulasi darah ke plasenta. Kontraksi umumnya ireguler serta lemas, tidak tersinkronisasi, dan memiliki penekanan multipel. Ligamentum uterus melunak serta menebal di bawah imbas estrogen, yg mengakibatkan mobilitas serta kapasitas panggul semakin tinggi.
2. Serviks
Serviks melebar selama kehamilan. Estrogen meningkatkanpasokan darah ke serviks yang mengakibatkan waran ungu pucat serta tekstur jaringan yan glebih lunak. Mukosa serviks berproliferasi dan kelenjar sebagai lebih kompleks dan mengeluarkan mukus kental, yang membangun suatu sumabat atau operkulum buat melindungi serviks menurut infeksi asendens. Sumbat menempel secara lateral oleh proyeksi mukus yg menebal dimulut kelenjar penyekresi mukus. Sumbat inilah yg keluar sebgai ”show” (blodoy show) ketika permulaan persalinan ketika serviks mulai tertarik keatas buat membentuk segmen bawah rahim.
3. Vagina
Aliran darah ke vagina semakin tinggi yang mengakibatkan jaringan vagina melunak serta lebih dapat diregang. Warna ungu pucat pada vagina serta serviks secara tradisional dikenal sebagai indikator kehamilan. Peningkatan genre darah berarti denyut arteri uterus dapat dirasakan melalui forniks lateralis. Pembengkakan vena menyebabkan peningkatan transudasi vaskular, yang beserta menggunakan peningkatan produksi mukus mengakibatkan peningkatan pengeluaran duh vagina. Duh vagina mempunyai pH rendah (lantaran imbas peningkatan estrogen pada flora vagina) dan berwarna putih dengan bau tidak menusuk. Estrogen jua merangsang pembelahan sel epitel vagina sebagai akibatnya sel tersebut sebagai berbentuk perahu (yang seyogianya nir dicuragai sek karsinoma). Pada awal kehamilan, korpus luteum yang mengalami hipertrofi serta panjangnya lebih kurang tiga-lima centimeter, teregang dipermukaan ovarium; pada sebagian wanita, hal ini dapat dipalpasi atau, dalam wanita yang menjalani pengambilan telur untuk IVF, dipandang selama inspeksi endoskopik.
Payudara
Pada minggu-minggu awal, perempuan hamil sering mengalami rasa nyeri serta gatal di payudara. Setelah bulan kedua, payudara bertambah besar serta vena-vena halus menjadi kelihatan sempurna dibawah kulit. Puting susu sebagai bertambah besar , berpigmen lebih gelap, dan lebih erektil. Setelah beberapa bulan pertama, cairan kental kekuning-kuningan, kolostrum, acapkali dapat ditekan keluar berdasarkan puting susu denanga tekanan lembut. Pada waktu itu, aerola sebagai lebih lebih lebar serta berpigmen lebih gelap. Sejumlah tonjolan-tonjolan mini beredar diseluruh aerola yg disebut pula kelenjar Montgomery-merupakan kelenjar sebasea yg mengalami hipertrofi. Bila pertambahan berukuran payudara sangat akbar, bisa muncul striasi-striasi yang serupa menggunakan yg ditemukan pada abdomen. Yang menarik, ukuran payudara sebelum hamil tidak berhubungan dengan volume produksi ASI.
Sistem endokrin
Kebanyakan perubahan anatomik yg terjadi pada kehamilan ditimbulkan hormon-hormon yang disekresi sang plasenta (estrogen, progesteron, dll). Namun, kelenjar endokrin lain, semasa kehamilan, mensintesis hormon dalam jumlah yang tidak selaras jika dibandingkan menggunakan keadaan nir hamil.
Kelenjar Hipofise
Sekresi FSH dan LH menurun sampai dalam taraf yg rendah semasa hamil, sedangkan sekresi ATCH, tirotropin, hormon melanosit dan prolaktin semakin tinggi. Kadar prolaktin, contohnya, meningkat menggunakan cepat sampai pada kehamilan minggu ke-30 lalu melambat hingga genap bulan. Prolaktin mungkin adalah suatu faktor yg , mengakibatkan pnerunan FSH dan LH sampai dalam level yg sangat rendah pada kehamilan minggu ke-8.
Kelenjar Adrenal
Kortikosteroid total semakin tinggi secara progresif hingga genap bulan. Sedikit poly, ini bisa memperlihatkan kecenderungan seseorang perempuan hamil mengalami striae abdomen, glikosuria, dan hipertensi.
Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid membesar selama kehamilan, kadang-kadang hingga dua kali normal. Pembesaran ini terutama di sebabkan penumpukan koloid yg ditimbulkan penurunan kadar yodium di dalam plasma, akibat dari meningkatnya kemampuan ginjal semasa kehamilan buat mengekskresikan unsur ini. Estrogen merangsang peningkatan sekresi thyroxin binding globulin. Akibatnya terjadi peningkatan kadar T3 serta T4. Kadar yg meningkat ini nir memperlihatkan hipertiroidisme karena kadar TSH serta tiroksin bebas berada pada batas normal. Apabila hendak melakukan tes fungsi tiroid, perubahan –perubahan ini harus dipertimbangkan.
Kelenjar Paratiroid
Pengaturan konsentrasi kalsium berkaitan erat menggunakan fisiologi magnesium, fosfat, hormon paratiroid, vitamin D, dan kalsitonin. Perubahan apa pun menurut keliru satu faktor pada atas kemungkinan akan mempengaruhi yang lainnya.
Sistem kekebalan
Human chorionic gonadotropin dapat menurunkan respons imun perempuan hamil. Selain itu, kadar IgG, IgA, dan IgM serum menurun mulai menurut minggu ke 10 kehamilan, hingga mencapai kadar terendah dalam minggu ke 30 serta permanen berada dalam kadar ini sampai term. Perubahan –perubahan ini bisa menyebutkan penigkatan risiko infeksi yg nir wajar pada wanita hamil.
Sistem perkemihan
Perubahan-Perubahan Ginjal Pada Kehamilan Normal
Perubahan
Keterangan
Relevansi klinis
Bertambahnya ukuran ginjal
Panjang ginjal bertambah sekitar 1 cm pada inspeksi sinar X
Menyusutnya ukuran dalam pascapartum tidak boleh diartikan menjadi kehilangan jaringan parenkim
Dilatasi pelvis, kaliks, dan ureter
Menyerupai hidronefrosis pada inspeksi USG atau IVP (lebih terlihat dalam sebelah kanan)
Jangan diartikan sebagai uropati abstruktif; retensi urin mengakibatkan kesalahan pada pengumpulan; infeksi traktus urinarius permukaan lebih virulen; mungkin mengakibatkan sindrom distensi, pielografi elektif sebaiknya diundur hingga setidaknya 12 minggu pascapartum
Peningkatan hemodinamik ginjal
Peningkatan laju filtrasi glomerolus serta genre plasma ginjal sebanyak 50%
Penurunan kadar kreatinin serum nitrogen dan urea selama masa kehamilan normal; kadar kreatinin > 0,8 mg/dl (>72µmol/L) sudah mencurigakan; ekskresi protein, asam amino, dan glucosa seluruhnya mengalami peningkatan
Perubahan metabolisme asam-basa
Penurunan ambang bikarbonat ginjal; progesteron menstimulasi sentra pernafasan
Kadar bikarbonat serta Pco2 serum masing-masing lebih rendah 4-5 mEq/L dan 10 mmHg sudah menggambarkan retensi CO2
Penanganan air oleh ginjal
Perubahan osmoregulasi; penurunan ambang osmotik buat pelepasan AVP serta rasa haus; peningkatan kecepatan pembuangan horman
Osmolalitas serum menurun sebanyak 10mOsm/L (Na serum ~ 5 mEq/L) selama masa kehamilan normal; peningkatan metabolisme AVP dapat mengakibatkan diabetes insipidus transien dalam kehamilan.
Selama keamilan konsentrasi kreatinin serta ureum plasma normalnya menurun akibat meningkatnya filtrasi glomerolus untuk zat-zat ini.
Glukosaria selama kehamilan tidak selalu berarti abnormal. Peningkatan filtrasi glomerolus yang relatif akbar, beserta menggunakan gangguan kapasitas reabsorbsi tubuler buat glukosa yang difiltrasi, memperlihatkan sebagian besar perkara glukosuria.
Proteinuria normalnya tidak terjadi selama kehamilan, kecuali kadang-kadang pada jumlah yang sangat mini pada waktu atau segera setelah persalinan yg berat.
Sistem pencernaan
Progesteron merangsang nafsu makan dan rasa haus serta mensugesti kepekaan papil lidah. Progesteron jua mensugesti otot polos usus, yg membarui gerak dan saat transit. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan efisiensi penyerapan, namun jua dapat menyebabkan mual dan konstipasi. Penurunan tonus sfingter aesofagus bawah bisa mengakibatkan refluks dan nyeri ulu hati.
Gusi bisa menjadi hiperemis dn melunak dalam kehamilan dan bisa berdarah bahkan pada cedera ringan, contohnya sang sikat gigi. Ini mungkin terjadi lantaran retensi cairan intraseluler yg ditimbulkan sang progesteron.
Sistem muskuloskeletal
Lordosis progresif adalah gambaran yg ciri dalam kehamilan normal. Untuk mengkompensasi posisi uterus yang mengembang, lordosis menggeser pusat gravitasi kebelakang pada tungkai bawah. Terdapat penigkatan mobilitas sendi sakroiliaka, sakrokoksigeal, serta sendi pubis selama kehamilan, kemungkinan hamil dampak perubahan hormonal. Mobilitas tadi mungkin menyebabkan perubahan postur mak , serta selanjutnya menyebabkan rasa tidak nyaman dipunggung bagian bawah, terutama dalam akhir kehamilan. Selama trimester akhir kehamilan, rasa pegal, mati rasa, serta lemah kadangkala dialami dalam ekstremitas atas. Hal ini kemungkinan merupakan akibat lordosis konkret yg disertai dengan fleksi anterior leher danmerosotnya gelang bahu, yang lalu akan mengakibatkan traksi dalam nervus ulnaris dan medianus.
Sistem Kardiovaskuler
Perubahan fisiologis yg paling nyata terjadi pada sistem kardiovaskuler sebagai persiapan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan jaringan bunda serta janin. Perubahan ini secara tidak langsung oleh hormon dan secara langsung oleh impak mekanis.
Volume Darah
Volume darah total semakin tinggi sebanyak 30-50%, lebih pada kehamilan multipel. Peningkatan berkolerasi erat menggunakan berat lahir dan, karena dimulai semenjak awal kehamilan, prosedur dalam perubahan dini sistem kardiovaskular ini ditimbulkan sang faktor hormon. Sistem vaskular mengalami perluasan karena progesteron merangsang vasodilatasi otot polos pembuluh darah dan estrogen merangsang angiogenesis dan peningkatan aliran darah. Aborsi impulsif berulang berespons terhadap sistem vaskular yang kurang terisi dengan menaikkan retensi natrium dan air, menggunakan demikian, volume darah semakin tinggi lebih kurang 40 %. Ekspansi plasma lebih akbar berdasarkan pada peningkatan sel darah sebagai akibatnya secara keseluruhan terjadi hemodilusi (pengenceran darah).
Curah Jantung
Curah jantung semakin tinggi pada awal kehamilan, semula akibat peningkatan kecepatan denyut jantung, yg lalu diikuti oleh peningkatan isi sekuncup. Miokontraktilitas semakin tinggi sepanjang kehamilan, yg sedikit banyak mengakibatkan hipertrofi ventrikel. Curah jantung merupakan output menurut 2 variabel : kecepatan denyut jantung serta isi sekuncup.
Tekanan Darah
Tekanan darah menurun dalam awal kehamilan, mencapai minimum pada pertengahan kehamilan, lalu balik mendekati nilai prahamil menjelang aterm. Pada kehamilan, impak postur pada tekanan darah tampak kentara.
Metabolisme
Metabolisme Air
Peningkatan retensi air merupakan suatu perubahan fisiologis yang normal dalam akhir kehamilan. Akumulasi cairan ini disebabkan sang peningkatan tekanan vena dibagian yang lebih rendah menurut uterus dampak oklusi parsial vena kava. Penurunan tekanan osmotikkoloid interstisial yang disebabkan olrh kehamilan normal juga cenderung menimbulkan edema pada akhir kehamilan.
Metabolisme Protein
Produk konsepsi, sebagaimana uterus dan darah bunda, nisbi kaya akan protein dari dalam lemak atau karbohidrat. Saat aterm, janin serta plasenta bila digabungkan akan berberat kurang lebih 4 kg serta mengandung lebih kurang 500g protein, atau sekitar separuh menurut pertamabahan total dalam kehamilan. Balans nitrogen dalam wanita hamil tampak bahwa penggunaan nitrogen yg sebenarnya hanya 25%. Oleh karenanya, kebutuhan harian asupan protein selama kehamilan semakin tinggi cukup akbar.
Metabolisme Karbohidrat
Metabolisme ibu ditentukan oleh perubahan sekresi hormon tiroid serta perubahan respons terhadap insulin. Pada paruh kehamilan, peningkatan kepekaan terhadap insulin mendorong pengendapan lemak ibu. Pada paruh kedua keamilan, resistensi terhadap insulin menyebabkan peningkatan kadar banyak sekali substrat di plasma bunda yg menaikkan penyaluran melalui plasenta dan pertumbuhan janin.
Berat badan serta Indeks Masa Tubuh (IMT)
Pertambahan berat badan selama kehamilan sebagian akbar diakibatkan sang uterus dan isinya, payudara, dan peningkatan volume darah serta cairan ekstraseluler ekstravasikuler. Sebagian kecil pertambahan berat badan tersebut diakibatkan oleh perubahan metabolik yg mengakibatkan pertambahan air seluler dan penumpukan lemak dan protein baru, yang dianggap cadangan bunda. Pertambahan berat badan rata-rata sebesar 12,5 kg.
Analisis Pertambahan Berat Badan Berdasarkan Peristiwa Fisiologis
Selama Kehamilan
Jaringan dan cadangan
Kenaikan berat badan (g) kumulatif
Sampai :
10 minggu
20 minggu
30 minggu
40 minggu (Total)
Janin
5
300
1500
3400
Plasenta
20
170
430
650
Cairan amnion
30
350
750
800
Uterus
140
320
600
970
Payudara
45
180
360
405
Darah
100
600
1300
1450
Cairan ekstravaskuler
0
30
80
1480
Cadangan maternal (lemak)
310
2050
3480
3345
Total
650
4000
8500
12500
Darah dan Pembekuan darah
PERUBAHAN HEMATOLOGIS PADA KEHAMILAN
Perubahan dalam kehamilan
catatan
Volume plasma
Meningkat sekitar 50% menurut 2600 mililiter menjadi 3900 mililiter
Lebih besar dalam kehamilan ke 2 serta berikutnya; berkolerasi dengan berat lahir
Massa sel darah merah
Meningkat lebih kurang 18 %
Meningkat lebih besar bila ibu mendapat suplemen zat besi
Hitung neutrofil
Baik jumlah sel juga aktivitas metabolik semakin tinggi
Peningkatan inisial terjadi dalam awal kehamilan dan serupa menggunakan respons terhadap stres fisiologis lain
Protein plasma
menurun
Penurunan tekanan osmotik adalah presdiposisi edema
Faktor pembekuan
meningkat
Faktor fibrinolitik berkurang
Hitung trombosit
Sedikit turun
Koagulabilitas semakin tinggi
Sistem Pernafasan
Pernafasan masih diaframagtik selama kehamilan, tetapi karena konvoi diafragma terbatas, selesainya minggu ke 30, wanita hamil bernafas lebih pada, dengan menaikkan volume tidal dan kecepatan jendela, sehingga memungkinkan percampuran gas semakin tinggi dan konsumsi oksigen semakin tinggi 20 %. Diperkirakan dampak ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi progesteron. Keadaan tadi dapat mengakibatkan pernafasan berlebihan serta pO2 arteri lebih rendah. Pada kehamilan lanjut, kerangka iga bawah melebar keluar sedikit, dan mungkin nir kembali ke keadaan sebelum hamil, sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi wanita yang memperhatikan penampilan badannya.
Sistem Persyarafan
Wanita hamil tak jarang melaporkan adanya perkara pemusatan perhatian, konsentrasi dan memori selama kehamilan serta masa nifas awal.adanya penurunan memori terkait kehamilan yang terbatas dalam trimester ketiga. Penurunan ini ditimbulkan oleh depresi, kecemasan, kurang tidur, atau perubahan fisik lain yg dikaitkan dengan kehamilan. Penurunan memori yg diketahui hanyalah ad interim dan cepat pulih sehabis pelahiran.
KESIMPULAN
Selama 279 hari kehamilan homogen-homogen, fisiologi mak mengalami perubahan konkret buat menunjang perkembangan janin serta buat mempersiapkan ibu menjalani persalinan dan laktasi.
Sistem reproduksi
1. Uterus
2. Serviks
3. Vagina
Payudara
Pada minggu-minggu awal, wanita hamil seringkali mengalami rasa nyeri serta gatal pada payudara.
Sistem endokrin
a. Kelenjar Hipofise
b. Kelenjar Adrenal
c. Kelenjar Paratiroid
Sistem kekebalan
Human chorionic gonadotropin dapat menurunkan respons imun perempuan hamil. Selain itu, kadar IgG, IgA, dan IgM serum menurun mulai berdasarkan minggu ke 10 kehamilan, hingga mencapai kadar terendah pada minggu ke 30 dan permanen berada pada kadar ini hingga term.
Sistem perkemihan
Selama keamilan konsentrasi kreatinin serta ureum plasma normalnya menurun akibat meningkatnya filtrasi glomerolus untuk zat-zat ini.
Sistem pencernaan
Progesteron pula mensugesti otot polos usus, yang mengubah motilitas dan saat transit. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan efisiensi penyerapan, tetapi pula dapat menyebabkan mual serta konstipasi. Penurunan tonus sfingter aesofagus bawah bisa menyebabkan refluks serta nyeri ulu hati.
Sistem muskuloskeletal
Lordosis progresif merupakan citra yg ciri pada kehamilan normal. Untuk mengkompensasi posisi uterus yg membesar, lordosis menggeser pusat gravitasi kebelakang pada tungkai bawah. Terdapat penigkatan gerak sendi sakroiliaka, sakrokoksigeal, serta sendi pubis selama kehamilan, kemungkinan hamil akibat perubahan hormonal.
Sistem Kardiovaskuler
Perubahan fisiologis yg paling nyata terjadi pada sistem kardiovaskuler sebagai persiapan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan jaringan bunda serta janin. Perubahan ini secara tidak langsung oleh hormon dan secara langsung oleh impak mekanis.
a. Volume Darah
b. Curah Jantung
c. Tekanan Darah
Metabolisme
a. Metabolisme Air
b. Metabolisme Protein
c. Metabolisme Karbohidrat
Berat badan serta Indeks Masa Tubuh (IMT)
Pertambahan berat badan selama kehamilan sebagian akbar diakibatkan sang uterus serta isinya, payudara, serta peningkatan volume darah dan cairan ekstraseluler ekstravasikuler. Pertambahan berat badan homogen-homogen sebanyak 12,5 kg.
Sistem Pernafasan
Pernafasan masih diaframagtik selama kehamilan, tetapi karena konvoi diafragma terbatas, setelah minggu ke 30, wanita hamil bernafas lebih pada, dengan meningkatkan volume tidal dan kecepatan ventilasi, sehingga memungkinkan percampuran gas meningkat dan konsumsi oksigen semakin tinggi 20 %.
Sistem Persyarafan
Wanita hamil acapkali melaporkan adanya masalah pemusatan perhatian, konsentrasi dan memori selama kehamilan dan masa nifas awal.adanya penurunan memori terkait kehamilan yg terbatas pada trimester ketiga. Penurunan ini disebabkan sang depresi, kecemasan, kurang tidur, atau perubahan fisik lain yg dikaitkan dengan kehamilan.
LATIHAN SISWA
1. Jelaskan perubahan-perubahan yg terjadi dalam sistem reproduksi selama kehamilan
2. Jelaskan perubahan sistem kardiovaskuler selama kehamilan
3. Jelaskan perubahan sistem muskoloskeletal selama kehamilan.