PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGIS DALAM MASA KEHAMILAN
MATA KULIAH : ASKEB I (KEHAMILAN)
POKOK BAHASAN : PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGIS
DALAM MASA KEHAMILAN
SUB POKOK BAHASAN :
- Pada Kehamilan Trimester I
- Pada Kehamilan Trimester II
- Pada Kehamilan Trimester III
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diperlukan bisa Menjelaskan Perubahan dan adaptasi psikologis pada masa kehamilan
REFERENSI
Jones,D,L, dasar-dasar obstetric serta ginekologi,EGC, Jakarta, 2002
Varney,H. Buku ajar asuhan Kebidanan.egc,Jakarta, 2006
Pendahuluan
Kehamilan adalah waktu transisi, yakni suatu masa antara kehidupan sebelum mempunyai anak yg sekarang ada dalam kandungan serta kehidupan nanti sesudah anak tadi lahir. Perubahan status yang radikal ini dipertimabangkan menjadi suatu krisis disertai periode eksklusif untuk menjalani proses persiapan psikologis yg secara normal telah terdapat selama kehamilan serta mengalami puncaknya dalam waktu bayi lahir.
Selama kehamilan berlangsung, masih ada rangkaian proses psikologis khusus yang kentara, yg terkadang tampak berkaitan erat dengan perubahan biologis yg sedang terjadi.
URAIAN MATERI
Pada Kehamilan Trimester I
Trimester pertama tak jarang dianggap sebagai periode penyesuaian. Penyesuaian yg dilakukan wanita terhadap kenyataan bahwa beliau sedang mengandung. Penerimaan terhadap kenyataan ini dan arti semua ini bagi dirinya merupakan tugas psikologis yg paling penting dalam trimester pertama kehamilan.
Sebagian akbar wanita merasa sedih dan ambivalen mengenai kenyataan bahwa ia hamil. Kurang lebih 80% perempuan mengalami kekecewaan, penolakan, kecemasan, depresi, dan kesedihan. Hingga kini masih diragukan bahwa seorang perempuan lajang bahkan sudah merencanakan dan menginginkan kehamilan atau telah berusaha keras buat hamil nir berkata pada dirinya sedikit nya satu kali bahwa beliau sebenarnya berharap nir hamil. Keseragaman kebutuhan ini perlu dibicarakan menggunakan wanita lantaran ia cenderung menyembunyikan ambivalensi atau perasaan negatifnya ini lantaran perasaan tadi bertentangan dengan apa yg menurutnya semestinya ia rasakan. Jika dia nir dibantu tahu dan menerima ambivalensi serta perasaan negatif tadi menjadi suatu hal yang normal dalam kehamilan, maka ia akan merasa sangat bersalah bila nantinya bayi yg beliau kandung mati ketika pada lahirkan atau terlahir stigma atau abnormal. Fokus perempuan merupakan pada dirinya sendiri.
Beberapa perempuan , terutama mereka yg sudah merencanakan kehamilan atau telah berusaha keras buat hamil, merasa suka cita sekaligus tidak percaya bahwa dirinya telah hamil dan mencari bukti kehamilan pada setiap jengkal tubuhnya. Trimester pertama acapkali sebagai saat yang sangat menyenangkan buat melihat apakah kehamilan akan bisa berkembang dengan baik. Hal ini akan terlihat jelas terutama pada wanita yang sudah beberapa kali mengalami keguguran dan bagi para energi kesehatan profesional perempuan yang cemas akan memungkinan terjadinya keguguran pulang atau teratoma.
Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi antara wanita yang satu dan yg lain. Biasanya dalam trimester pertama merupakan terjadi nya penurunan libido. Libido secara generik sangat dipengaruhi sang keletihan, nausea, depresi, payudara yang membesar dan nyeri, kecemasan, kekhawatiran, serta perkara-masalah lain yg merupakan hal yg normal terjadi pada trimester pertama.
Pada Kehamilan Trimester II
Trimester kedua seringkali dikenal sebagai periode kesehatan yg baik, yakni periode saat perempuan merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan yg normal dialami waktu hamil. Tetapi, trimester ke 2 jua merupakan fase saat perempuan menelusur serta paling banyak mengalami kemunduran. Trimester kedua sebenarnya sebenarnya terbagi atas 2 fase : pra-queckening serta pasca-queckening. Queckening menampakan fenomena adanya kehidupan yg terpisah, yg sebagai dorongan bagi wanita pada melaksanakan tugas psikologis utamanya dalam trimester ke 2, yakni mengembangkan bukti diri sebagai bunda bagi dirinya sendiri yang tidak sama berdasarkan ibunya.
Queckening memudahkan wanita buat mengkonseptualisasi bayinya sebagai individu yang terpisah berdasarkan dirinya sendiri. Kesadaran baru ini memulai perubahan pada fokusnya dari diri sendiri kepada bayi yg dikandungnya.
Sebagian perempuan merasa lebih erotis selama trimester ke 2, lebih kurang 80% wanita mengalami kemajuan yang konkret dalam interaksi seksual mereka dibanding pada trimester pertama dan sebelum hamil. Trimester kedua relatif terbebas menurut segala ketidaknyamanan fisik, serta usuran perut wanita belum sebagai perkara akbar, lubrikasi vagina semakin banyak dalam masa ini, kecemasan, kekhawatiran serta masalah-perkara yg sebelumnya menyebabkan ambivalensi pada perempuan tersebut mereda, serta dia telah mengalami perubahan dari seseorang menuntut kasih sayang dari ibunya menjadi seorang yang mencari kasih sayang dari pasangannya, serta seluruh faktor ini turut menghipnotis peningkatan libido dan kepuasan seksual.
Pada Kehamilan Trimester III
Trimester ketiga tak jarang disebut periode penantiandengan penuh kewaspadaan. Sejumlah ketakutan ada pada trimester ketiga. Wanita mungkin merasa cemas menggunakan kehidupan bayi serta kehidupannya sendiri, misalnya : apakah bayinya nanti akan lahir abnormal, terkait persalinan serta pelarían (nyeri, kehilangan kendali, hal-hal lain yang nir diketahui), apakah ia akan menyadari bahwa beliau akan bersalin, atau bayinya nir mampu keluar lantaran perutnya telah luar biasa besar , atau apakah organ vitalnya akan mengalami cedera akibat tendangan bayi.
Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung, buruk, berantakan serta memerlukan dukungan yg sangat besar dan konsisten berdasarkan pasangannya. Pada pertengahan trimester ketiga, peningkatan asa seksual yang terjadi pada trimester sebelumnya akan menghilang karena abdomennya yang semakin akbar sebagai halangan.
KESIMPULAN
Selama kehamilan berlangsung, masih ada rangkaian proses psikologis khusus yang kentara, yg terkadang tampak berkaitan erat dengan perubahan biologis yg sedang terjadi.
Pada Kehamilan Trimester I
Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian. Penyesuaian yg dilakukan perempuan terhadap fenomena bahwa ia sedang mengandung. Kurang lebih 80% wanita mengalami kekecewaan, penolakan, kecemasan, depresi, dan kesedihan. Beberapa wanita, terutama mereka yang sudah merencanakan kehamilan atau sudah berusaha keras buat hamil, merasa senang cita sekaligus tidak percaya bahwa dirinya sudah hamil dan mencari bukti kehamilan dalam setiap jengkal tubuhnya. Biasanya dalam trimester pertama adalah terjadi nya penurunan libido.
Pada Kehamilan Trimester II
Trimester kedua tak jarang dikenal menjadi periode kesehatan yang baik, yakni periode waktu perempuan merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang normal dialami saat hamil.
Trimester kedua sebenarnya sebenarnya terbagi atas 2 fase : pra-queckening serta pasca-queckening. Queckening menerangkan kenyataan adanya kehidupan yg terpisah, yang sebagai dorongan bagi wanita pada melaksanakan tugas psikologis utamanya dalam trimester ke 2, yakni menyebarkan identitas menjadi bunda bagi dirinya sendiri yg tidak sama dari ibunya.
Pada Kehamilan Trimester III
Trimester ketiga sering disebut periode penantiandengan penuh kewaspadaan. Sejumlah ketakutan timbul dalam trimester ketiga. Wanita mungkin merasa cemas menggunakan kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri, Wanita akan kembali mencicipi ketidaknyamanan fisik yg semakin kuat menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek, berantakan dan memerlukan dukungan yang sangat akbar dan konsisten berdasarkan pasangannya.