APA ITU HURUF BRAILLE DAN PERANGKAT TEKNOLOGI BAGI TUNANETRA
Bagi kita yang masih dikarunia penglihatan yg masih utuh,kita masih bisa menambah warta serta wawasan dengan cara membaca baik melalui kitab , koran ataupun tulisan-tulisan pada internet. Tetapi bagi saudara-saudara kita yg masih ada kekurangan dibutuhkan sebuah media ataupun cara buat bisa memperkaya wawasannya waktu hendak akan membaca. Untuk itu mereka membutuhkan alfabet braille supaya dapat menyerap keterangan apa yg ditulis.
Pengertian Huruf Braille
Seperti yg diutarakan diatas, alfabet braille adalah jenis alfabet yg diperuntukkan bagi penyandang tunanetra. Jenis alfabet ini bersifat huruf sentuh yg ditemukan sang Louis Braille.Huruf Braille dibaca dari kiri ke kanan dan dapat melambangkan abjad, pertanda baca, nomor , pertanda musik simbol matematika dan lainnya. Ukuran huruf Braille yg generik digunakan adalah dengan tinggi sepanjang 0,lima mm, dan spasi horizon serta vertikal antara titik dalam sel sebesar 2,5 mm[1].
Sejarah Huruf Braille
Pada athun baru 1800-an, seorang pria tentara Perancis bernama Charles Barbier menyebarkan sebuah sistem yg dikenal sebagai "night writting"[2] menggunakan tujuan para tentara mampu berkomunikasi dengan aman pada malam hari. Kemunculan tulisan ini, selesainya Charles Barbier melihat beberapa tentara mati lantaran para tentara memakai lampu dalam malam hari buat membaca pesan di medan tempur.Sistem night writing memakai sandi berupa garis-garis dan titik-titik muncul. Sistem ini dibaca dengan cara meraba rangkaian kombinasi garis serta titik yang tersusun sebagai sebuah kalimat.
Sistem night writing ini lalu dipelajari oleh Luois Braille serta dirubah menjadi 6 titik muncul yg kemudian dikenal menggunakan nama huruf Braille.
Luois Braille merupakan seseorang penyandang tunanetra dimana beliau kehilangan penglihatannya dalam umur 4 tahun dampak tertusuk jara (jarum pelubang kulit) yg menyebabkan infeksi dan menjalar ke sebelah mata lainnya ketika sedang asyik memainkan peralatan kerja ayahnya yang berprofesi sebagai produsen sepatu.
Pada tahun 1860 melaluikonggres yg diadakan pada Paris , goresan pena braille diterima sebagai goresan pena resmi buat orangtunanetra pada seluruh Eropa, sedangkan diperkenalkan di Indonesia dalam tahun 1901pada Blinden Institut pada Bandung yang didirikan sang Dr. Westhoff[3]
Tingkatan Huruf Braille
Huruf Braille dibagi menjadi 3 tingkatan (grade) primer[4] :
- Grade 1
Kelas 1 braille terdiri dari 26 huruf baku serta pertanda baca.grade 1 digunakan oleh orang-orang yg baru mulai membaca braille. - Grade 2
Grade dua braille terdiri dari 26 alfabet standar huruf, indikasi baca dan kontraksi. Kontraksi yang digunakan buat menghemat ruang karena page braille tidak bisa menampung banyak teks misalnya sebuah laman biasa. Buku, pilihan menu restoran, serta sebagian akbar bahan braille lainnya ditulis pada kelas 2 braille - Grade 3
Grade tiga ini tidak bersifat resmi, digunakan hanya pada komunitas. Biasanya mereka memiliki sebuah huruf yang disingkat buat mewakili beberapa kata.
Perkembangan Teknologi Yang Mengadopsi Sistem Braille
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan kemajuan zaman, maka para inventor pula menciptakan perangkat atau media buat memberikan kesempatan para tunanetra dalam menikmati kecanggihan sebuah perangkat. Berikut ini merupakan beberapa perangkat yg mengadopsi huruf braille:
- Braille Electronic imaging
Alat ini dkembangkan sang U.S National Institute for Standards and Technology (NIST). Alat ini memiliki lebih menurut 3000 poin aktuator buat membuat gambar secara penuh. Alat ini mentransfer gambar secara elektro yang berbentuk gambar timbul.(Sumber :Braille Electronic Imaging) - B-Touch Braille Mobile Phone
Mobile phone ini dirancang bagi tunanetra menggunakan fleksibilitas yang sama seperti iPhone. Mobile phone ini menyediakan layar sentuh dengan interface yang dilengkapi menggunakan alfabet Braille, yg memungkinkan tunanetra untuk menavigasi fitur telepon termasuk pengenalan bunyi sistem navigasi yg sederhana, dan scanner yang membaca teks dari page serta mengenali benda.
(Sumber:Yanko Design) - Braille Smartwatch. Para penyandang tunanetra waktu ini dapat menikmati mode sekaligus teknologi yg dihadirkan oleh wearable device misalnya smartwatch. Sebuah startup yg dari dari Korea Selatan menciptkan smartwatch bagi tunanetra. Smartwatch ini diberinama Dot.
(Sumber :Dot Smartwatch) - ORCAM.
Alat ini berbentuk kacamata yang dilengkapi dengan sensor buat mengenali objek dan jua dilengkapi dengan earphone. Alat ini mengenali objek, kemudian direkam dan disimpan dan memberitahukan pada tunanetra melalui suara. Misal saat kacamata ini mengarah pada objek orang yang dikenali, maka akan memberitahukan nama orang tersebut.(Sumber :ORCAM) - Braille EDGE 40.
Braille EDGE 40 merupakan sebuah perangkat yg bisa dihubungkan ke berbagai komputer ataupun PDA via Bluetooth. Dengan perangkat ini, tunanetra dapat membaca huruf braille berdasarkan iPad™ or Android™ tablet, Mac™ or Windows™ laptop atau PC, dan jua smartphone.
(Sumber :Braille EDGE 40)
Referensi
- Wikipedia, "Braille", [online], (//id.wikipedia.org/wiki/Braille, diakses tanggal 14/1/2017)
- Brailleworks, "Charles Barbier’s “Night-Writing”",[online], (//brailleworks.com/braille-resources/history-of-braille/, diakses lepas 14/1/2017)
- Subagya. (2010). Modul Menulis–Membaca Huruf Braille Tingkat Dasar. Jakarta.
- BrailleWorks, "What is Braille ?", [online], (//brailleworks.com/braille-resources/what-is-braille/, diakses tanggal 14/1/2017)