Gejalagejala di Atmosfer Serta Dampaknya untuk Kehidupan
Bumi kita ditutup oleh lapisan air (hidrosfer) dan lapisan udara (atmosfer). Bumi sebagian akbar (71%) tertutup sang lapisan air yg disebut dengan istilah Hidrosfer, asal berdasarkan bahasa Yunani, hidro atau hydro yg berarti ‘air’ dan sfer atau sfhaera yang berarti ‘lapisan’, serta sebagian kecil lagi (29%) merupakan bagian atas daratan. Menurut kamu, di manakah letak lapisan air terbesar pada bumi ini? Apakah pada bagian daratan atau di samudera ?
Integrasi Konsep dengan Perenungan
1. Gejala-tanda-tanda Atmosfer
Bagaimanakah cuaca hari ini? Cerah, mendung, atau hujankah? Biasanya cuaca dikatakan cerah jika penyinaran mentari dalam bumi nir dihalangi sang tebalnya awan. Sebaliknya, jika pancaran sinar matahari ke bumi terhalang oleh lapisan awan yg tebal, mengakibatkan cuaca menjadi mendung.
Untuk mempelajarinya lihat bagan berikut:
a. Sifat Fisik Atmosfer
Atmosfer, adalah lapisan udara yang menyelimuti bola bumi, berisi campuran unsur-unsur gas. Dalam keadaan udara kemarau komposisi unsur- unsur gas yang terdapat pada atmosfer terdiri atas unsur nitrogen (N dua) 78%, oksigen (O2) 21%, carbon dioksida (CO2) 0,3%, argon (Ar) 1%, serta sisanya unsur Atmosfer Bumi (Sumber: Ensiklopedia Iptek) gas lain seperti: ozon (O3), hidrogen (H), helium (He), neon (Ne), xenon (Xe), krypton (Kr), radon (Rn), metana, dan ditambah unsur uap air dalam jumlah yg bhineka sinkron menggunakan ketinggian tempat.
Atmosfer diduga mempunyai ketebalan 1.000 km mulai menurut batas bagian atas bumi sampai batas jeda pada atasnya. Sifat fisik lain menurut atmosfer ini merupakan ditentukan sang gravitasi bumi. Jadi, atmosfer pun ikut berputar beserta-sama bumi setiap hari (rotasi) serta beredar mengililingi surya setiap tahun (evolusi).
b. Manfaat Atmosfer buat Kehidupan
Atmosfer memiliki peran yang sangat besar dalam kelangsungan hidup insan dan makhluk hidup lainnya pada muka bumi. Unsur-unsur gas yang terdapat pada atmosfer misalnya gas oksigen (O2) dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan bernapas sebagian makhluk hidup, gas hidrogen (H dua ) dimanfaatkan buat proses pembakaran, gas nitrogen (N dua) dimanfaatkan buat kesuburan flora.
Demikian pula lapisan Ozon (O3) yang terbentuk di atmosfer dapat menyaring impak radiasi elektromagnetik yang berasal menurut pancaran sinar matahari serta benda-benda angkasa lainnya yang sangat berbahaya buat kelangsungan makhluk hayati pada muka bumi, contohnya misalnya radiasi sinar ultra violet, infra merah, serta sinar x.
Aplikasi Konsep Coba engkau , sebutkan lagi mengenai manfaat lain menurut atmosfer untuk kehidupan! Serta beberapa contoh insiden cuaca yg terjadi di atmosfer yg seringkali kalian temui pada kehidupan sehari-hari!
c. Struktur Atmosfer
Batas menurut setiap lapisan udara pada atmosfer sulit buat dipastikan dengan tepat karena gas memiliki sifat nir berwarna dan nir dapat dilihat menggunakan mata biasa. Tetapi, dengan pertolongan pemantauan perangkat bantu cuaca yg berteknologi tinggi, misalnya satelit cuaca, batas dan ketebalan dari tiap bagian lapisan atmosfer bisa dilacak.
Dari output penelitian itu, para ahli juga dapat memilih ketinggian setiap bagian lapisan atmosfer dari bumi, meskipun sifat berdasarkan ketinggian tersebu selalu berubah- ubah tergantung kepada kondisi ekspresi dominan, letak lintang, serta ketika yang berlaku di berbagai tempat pada muka bumi. Bagian lapisan udara yg terdapat pada atmosfer diantaranya:
1) Troposfer
Lapisan troposfer merupakan lapisan udara yg paling ber- dampak dalam kehidupan pada muka bumi. Lapisan udara ini terletak di bagian paling bawah berdasarkan lapisan atmosfer yang eksklusif ber- singgungan menggunakan permukaan bumi. Ketebalan lapisan troposfer berbeda-beda pada setiap tempat pada bagian atas bumi. Hal ini bergantung dalam faktor kondisi ekspresi dominan, letak lintang tempat, serta waktu yang berlaku pada bumi. Ionosfer
Ciri-karakteristik sifat fisik dari lapisan troposfer, diantaranya:
2) Stratosfer
Lapisan stratosfer masih ada pada atas lapisan troposfer yang dibatasi sang lapisan tropopause antara keduanya. Lapisan stratosfer mempunyai impak yang cukup besar pada kelangsungan hidup seluruh makhluk hidup pada permukaan bumi karena pada lapisan ini ozon terbentuk dan berfungsi menyerap sebagaian akbar radiasi ultra violet, infra merah, serta sinar x menurut cahaya matahari sebelum menyentuh bagian atas bumi.
Ciri-karakteristik sifat fisik lapisan stratosfer, antara lain
3) Mesosfer
Lapisan mesosfer adalah lapisan yg terletak di atas lapisan stratosfer yang dibatasi sang lapisan yg diklaim stratopause dengan ketinggian antara 48 – 80 km dari atas bagian atas bahari. Pada lapisan mesosfer juga terjadi pemantulan balik gelombang-gelombang radio ke bumi.
Sifat fisik lapisan atmosfer merupakan kepadatan unsur-unsur gasnya berkurang, sedangkan syarat temperaturnya menurun menggunakan bertambah ketinggian, sehingga pada bagian paling atas berdasarkan lapisan mesosfer ini, diperkirakan suhunya mencapai –10° C.
4) Termosfer
Lapisan termosfer merupakan lapisan yg terletak pada atas lapisan mesosfer pada ketinggian antara 80 – 482 km pada atas bagian atas laut. Antara lapisan termosfer serta lapisan mesosfer yg terletak pada bawahnya dibatasi sang lapisan yg dianggap mesopouse.
Pada lapisan termosfer terdapat 2 lapisan yg memegang peranan penting dalam hubungan radio, yaitu lapisan E atau disebut lapisan Kennely-Heaviside serta lapisan F atau lapisan Appleton. Kedua lapisan ini berfungsi sebagai penangkap dan pemantul aneka macam gelombang radio yg dipancarkan menurut bumi serta dipantulkan pulang ke bumi, sebagai akibatnya berbagai siaran radio berdasarkan pemancar yg jauh letaknya dapat didengarkan dalam radio kita pada tempat tinggal . Ciri spesial dari lapisan termosfer, yaitu mempunyai temperatur yg sangat tinggi (termo ialah panas, dan sfer merupakan lapisan). Pada ketinggian 480 km dari permukaan laut, kondisi temperatur lapisan termosfer mencapai 1.232° C.
Info Geo
5) Lapisan Eksosfer
Bagian lapisan terakhir menurut atmosfer bumi merupakan lapisan eksosfer atau lapisan disipasisfer, lapisan ini merupakan bagian menurut lapisan atmosfer bumi terluar, terletak pada ketinggian antara 482 - 1.000 km pada atas bagian atas bahari.
Ciri fisik lapisan eksosfer, yaitu komposisi udaranya didominasi sang butir-butir gas hidrogen (H2) yg sangat tipis, namun masih mampu menghancurkan banyak sekali benda angkasa luar yg mencoba masuk serta melewatinya meskipun pada skala mini (jangan lupa proses tabrakan). Lantaran komposisi gas dalam lapisan ini sangat sedikit menyebabkan antara satu partikel gas menggunakan partikel gas lainnya jarang bersinggungan. Maka dapat kita simpulkan bahwa kondisi suhu dalam lapisan ini sangatlah dingin.
Karena dampak gravitasi bumi dalam lapisan eksosfer nyaris nir terasa, terutama pada bagian lapisan paling atas (magnetopouse), maka buah-buah gas yang ada pada lapisan ini dapat dengan mudah meloloskan diri ke ruang angkasa luar.
2 Cuaca dan Iklim
a. Cuaca
Penyinaran surya yang berlangsung lama menyebabkan
suhu udara sebagai tinggi. (Sumber: Microsoft Encarta)Cuaca adalah homogen-homogen keadaan atmosfer dalam waktu tertentu yang relatif singkat serta mencakup wilayah sempit. Adapun keadaan atmosfer ditandai menggunakan adanya proses dan perubahan yang terjadi pada gejala-gejala atmosfer, seperti suhu, tekanan, serta kelembapan udara, curah hujan, taraf keawanan, kecepatan, dan arah angin.
b. Iklim
Apa yg dimaksud menggunakan iklim? Iklim dari Glenn T. Trewarta adalah susunan atau keadaan umum kondisi cuaca. Dengan kata lain, iklim adalah kelanjutan daripada output pencatatan keadaan cuaca menurut hari ke hari dalam waktu yang lama , umumnya pada waktu 26 tahun.
Dalam memilih penjabaran iklim pada permukaan bumi, para ahli ada yg mendasarkannya pada garis lintang, suhu serta curah hujan, perbandingan rata-homogen bulan basah serta bulan kering, dan berdasar ketinggian loka. Perubahan iklim berlangsung pada saat yg lama serta mencakup wilayah yg luas.
Jadi, disparitas antara cuaca serta iklim hanya terletak pada saat dan cakupan luas daerahnya. Sedangkan unsur-unsur pembentuk cuaca serta iklimnya sama, yaitu unsur suhu, tekanan, kelembaban, angin, curah hujan, serta awan.
3. Suhu Udara
Perbedaan suhu udara yang diterima oleh setiap loka di bagian atas bumi, dipengaruhi faktor berikut.
a. Lamanya Penyinaran Matahari
Semakin usang mentari memberikan sinarnya dalam suatu loka di bagian atas bumi, makin banyak panas yang diterima, serta suhunya semakin tinggi.
Wilayah yang beriklim tropis memiliki suhu udara paling tinggi dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya di bagian atas bumi, karena daerah ini memperoleh penyinaran surya sepanjang tahun.
b. Ketinggian Tempat
Semakin tinggi suatu tempat di bagian atas bumi, suhunya semakin dingin. Penurunan suhu ini diperkirakan sebanyak 0,lima – 0,6°C setiap kenaikan loka 100 meter. Hubungan perbandingan antara kenaikan dan penurunan suhu menggunakan ketinggian loka, dianggap sebagai gejala gradien ketinggian. Untuk dapat mengetahui suhu udara pada suatu tempat, maka kita harus tahu dulu suhu homogen-rata serta ketinggian tempatnya.
c. Letak Lintang Tempat
Sudut datang pancaran sinar mentari bisa menghipnotis tingkat pemanasan permukaan bumi. Semakin tegak cahaya matahari tiba di suatu daerah, semakin akbar juga pengaruh panas mentari yang diterima oleh permukaan bumi di daerah itu, sebagai akibatnya mengakibatkan kondisi suhunya meningkat.
Daerah di bagian atas bumi yang mendapat pemanasan sinar matahari secara tegak, yaitu dengan sudut tiba 90°, merupakan wilayah-daerah yg terletak di lintang tinggi. Daerah-daerah yg termasuk lintang tinggi, yaitu tempat-tempat yg terletak pada lebih kurang wilayah khatulistiwa.
d. Derajat Keawanan
Awan memiliki fungsi mengurangi radiasi menurut surya ke bumi dan mengurangi panas yang asal berdasarkan bumi ke atmosfer. Awan memiliki impak seperti tempat tinggal kaca (green house effect). Artinya, awan bisa menunda panas yg dipancarkan bumi. Oleh sebab itu, daerah yang selalu berawan, suhunya rendah. Sebaliknya, wilayah yang selalu cerah, suhunya tinggi.
e. Bentuk Permukaan Bumi
Bentuk-bentuk muka bumi memiliki sifat yg bhineka dalam menerima panas sinar surya. Sifat permukaan bumi daratan lebih cepat mendapat panas serta memancarkan kembali panas itu menggunakan cepat, apabila dibandingkan dengan permukaan bahari. Oleh karena itu, daerah yang terletak pada pedalaman yg jauh berdasarkan pengaruh angin laut (gurun pasir) dalam siang hari suhunya sangat tinggi.
f. Tekanan Udara
Tekanan udara merupakan tekanan yg diberikan udara pada suatu titik daerah pada permukaan bumi. Mengapa udara menaruh tekanan pada bagian atas bumi? Lantaran udara itu mempunyai massa dan menempati ruang. Besarnya tekanan udara bisa diukur menggunakan menggunakan barometer. Barometer ini ada yang memakai zat cair, disebut barometer air raksa, serta terdapat pula yg tanpa zat cair, disebut barometer aneroid.
Tekanan udara sangat ditentukan sang kondisi suhunya. Bila kondisi suhunya rendah, maka tekanan udaranya tinggi. Sebaliknya, apabila suhunya tinggi, kondisi tekanan udaranya rendah. Naik turunnya tekanan udara akan tergambar pada barometer dalam bentuk barogram. Satuan yang dipakai untuk mengukur tekanan udara merupakan bar, dimana 1 bar = 1000 milibar (mb) atau setara menggunakan satu atmosfer (1 atm = 1013 mb).
g. Kelembapan Udara
Kelembapan udara, adalah banyaknya kandungan uap air yang terdapat pada udara. Kelembapan udara acapkali diklaim juga dengan istilah kelengasan udara atau kebasahan udara. Udara dikatakan lembap apabila kandungan uap airnya banyak, dan kebalikannya, udara dikatakan kurang lembap jika kandungan airnya kurang. Kelembapan udara bisa diukur menggunakan memakai perangkat higrometer atau higrograf.
Untuk menyatakan kelembapan udara, bisa digunakan 2 cara, yaitu kelembapan udara absolut atau absolut serta kelembapan udara nisbi atau relatif. Kelembapan Mutlak atau mutlak, yaitu angka yg menampakan perbandingan berat uap air pada tiap volume udara. Berat uap air dinyatakan pada gram dan volumenya dinyatakan dalam liter atau m³, sehingga satuannya dinyatakan pada gr/liter atau gram/m³. Jadi, jika dalam satu m³ udara terdapat 25 gr uap air, ialah kelembapan mutlaknya adalah 25 gram/m³. Daerah yg mempunyai kelembapan mutlak tertinggi terletak di lebih kurang pantai yg berdekatan dengan samudera . Kelembapan absolut terendah di wilayah gurun pasir.
Kelembapan nisbi atau nisbi, yaitu angka yg memberitahuakn perbandingan antara banyaknya uap air yang sahih-sahih masih ada pada udara menggunakan jumlah uap air maksimum yg bisa ditampung oleh udara itu pada suhu yg sama. Kelembapan ini dinyatakan dalam persen (%).
h. Angin
Pergerakan angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara. Perbedaan tekanan udara terjadi sebab adanya disparitas suhu udara menjadi dampak menurut perbedaan pemanasan surya pada bagian atas bumi. Semakin besar disparitas tekanan udaranya, makin besar jua anginnya. Kecepatan angin dapat diukur menggunakan menggunakan anemometer. Sedangkan buat melihat arah angin, dapat menggunakan sisip angin atau windsock.
i. Hujan
Hujan adalah keliru satu unsur pembentuk cuaca dan iklim yg sangat krusial buat kehidupan pada bumi. Hujan terjadi akibat adanya penguapan, yang kemudian terjadi pengembunan serta membentuk gugusan titik-titik air pada udara (awan). Setelah kandungan titik-titik air pada awan tadi makin poly dan semakin berat, maka turunlah hujan. Besarnya curah hujan bisa diukur dengan memakai rain gage, ombrometer atau ombrograf.
Berdasarkan cara terjadinya, hujan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1) Hujan Zenithal
Hujan zenithal merupakan hujan yang terjadi dampak naiknya massa udara secara vertikal (massa udara beranjak secara konveksi). Sebagaimana diketahui, meningkat suatu tempat suhunya makin dingin, sehingga pada ketinggian eksklusif terbentuklah awan dan menurunkan hujan zenithal. Oleh karena awan terbentuk dampak gerakan udara secara konveksi, maka hujan ini diklaim juga hujan konveksi.
2) Hujan Orografis
Hujan orografis adalah hujan yang terjadi pada wilayah pegunungan. Akibat gerakan udara secara horizontal terhalang oleh adanya pegunungan, mengakibatkan massa udara ini dipaksa naik lereng pegunungan. Semakin tinggi pegunungan itu, makin rendah jua suhunya, sebagai akibatnya terbentuklah awan serta menurunkan hujan pada lereng pegunungan itu.
3) Hujan Frontal
Hujan frontal adalah hujan yang terjadi pada wilayah front. Daerah front merupakan daerah tempat rendezvous massa udara panas dengan massa udara dingin. Pertemuan kedua massa udara itu menyebabkan terjadinya kondensasi sehingga terbentuk awan yang menurunkan hujan frontal.
j. Awan
Awan adalah fenomena yg seringkali kita lihat sebelum terjadinya hujan. Awan yang tebal dan hitam memberitahuakn dalam waktu yang nir lama lagi hujan akan turun. Awan terdiri atas deretan titik-titik air pada udara dampak adanya pengembunan (kondensasi). Pada awan terdapat muatan listrik bertegangan tinggi. Jika terjadi rendezvous dua muatan listrik yg berlawan kutub, akan terjadi sebuah kilatan pada angkasa (kilat) yang disertai dengan suara menggelegar (guntur/petir).
Sumber : Pusat Pembukuan Kemdiknas
Gejala-tanda-tanda pada Atmosfer Serta Dampaknya buat Kehidupan
Integrasi Konsep dengan Perenungan
Ia yg berakibat bumi menjadi hamparan bagimu serta langit menjadi atap, serta Ia menurunkan air (hujan) menurut langit, lalu Ia membentuk dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rizki untukmu, sebab itu janganlah kalian mengadakan sekutu-sekutu buat Allah, padahal kalian mengetahui.
1. Gejala-tanda-tanda Atmosfer
Bagaimanakah cuaca hari ini? Cerah, mendung, atau hujankah? Biasanya cuaca dikatakan cerah jika penyinaran mentari dalam bumi nir dihalangi sang tebalnya awan. Sebaliknya, jika pancaran sinar matahari ke bumi terhalang oleh lapisan awan yg tebal, mengakibatkan cuaca menjadi mendung.
Untuk mempelajarinya lihat bagan berikut:
a. Sifat Fisik Atmosfer
Atmosfer, adalah lapisan udara yang menyelimuti bola bumi, berisi campuran unsur-unsur gas. Dalam keadaan udara kemarau komposisi unsur- unsur gas yang terdapat pada atmosfer terdiri atas unsur nitrogen (N dua) 78%, oksigen (O2) 21%, carbon dioksida (CO2) 0,3%, argon (Ar) 1%, serta sisanya unsur Atmosfer Bumi (Sumber: Ensiklopedia Iptek) gas lain seperti: ozon (O3), hidrogen (H), helium (He), neon (Ne), xenon (Xe), krypton (Kr), radon (Rn), metana, dan ditambah unsur uap air dalam jumlah yg bhineka sinkron menggunakan ketinggian tempat.
Atmosfer diduga mempunyai ketebalan 1.000 km mulai menurut batas bagian atas bumi sampai batas jeda pada atasnya. Sifat fisik lain menurut atmosfer ini merupakan ditentukan sang gravitasi bumi. Jadi, atmosfer pun ikut berputar beserta-sama bumi setiap hari (rotasi) serta beredar mengililingi surya setiap tahun (evolusi).
b. Manfaat Atmosfer buat Kehidupan
Atmosfer memiliki peran yang sangat besar dalam kelangsungan hidup insan dan makhluk hidup lainnya pada muka bumi. Unsur-unsur gas yang terdapat pada atmosfer misalnya gas oksigen (O2) dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan bernapas sebagian makhluk hidup, gas hidrogen (H dua ) dimanfaatkan buat proses pembakaran, gas nitrogen (N dua) dimanfaatkan buat kesuburan flora.
Demikian pula lapisan Ozon (O3) yang terbentuk di atmosfer dapat menyaring impak radiasi elektromagnetik yang berasal menurut pancaran sinar matahari serta benda-benda angkasa lainnya yang sangat berbahaya buat kelangsungan makhluk hayati pada muka bumi, contohnya misalnya radiasi sinar ultra violet, infra merah, serta sinar x.
Aplikasi Konsep Coba engkau , sebutkan lagi mengenai manfaat lain menurut atmosfer untuk kehidupan! Serta beberapa contoh insiden cuaca yg terjadi di atmosfer yg seringkali kalian temui pada kehidupan sehari-hari!
c. Struktur Atmosfer
Batas menurut setiap lapisan udara pada atmosfer sulit buat dipastikan dengan tepat karena gas memiliki sifat nir berwarna dan nir dapat dilihat menggunakan mata biasa. Tetapi, dengan pertolongan pemantauan perangkat bantu cuaca yg berteknologi tinggi, misalnya satelit cuaca, batas dan ketebalan dari tiap bagian lapisan atmosfer bisa dilacak.
Dari output penelitian itu, para ahli juga dapat memilih ketinggian setiap bagian lapisan atmosfer dari bumi, meskipun sifat berdasarkan ketinggian tersebu selalu berubah- ubah tergantung kepada kondisi ekspresi dominan, letak lintang, serta ketika yang berlaku di berbagai tempat pada muka bumi. Bagian lapisan udara yg terdapat pada atmosfer diantaranya:
1) Troposfer
Lapisan troposfer merupakan lapisan udara yg paling ber- dampak dalam kehidupan pada muka bumi. Lapisan udara ini terletak di bagian paling bawah berdasarkan lapisan atmosfer yang eksklusif ber- singgungan menggunakan permukaan bumi. Ketebalan lapisan troposfer berbeda-beda pada setiap tempat pada bagian atas bumi. Hal ini bergantung dalam faktor kondisi ekspresi dominan, letak lintang tempat, serta waktu yang berlaku pada bumi. Ionosfer
Ciri-karakteristik sifat fisik dari lapisan troposfer, diantaranya:
- tempat kandungan massa udara atau unsur-unsur gas terbesar yang berguna buat makhluk hayati di bumi,
- tempat terjadinya insiden-peristiwa cuaca, misalnya perubahan suhu dan tekanan udara, angin, badai, embun output penguapan, pengawanan, pembentukan salju, hujan, dan petir,
- tempat terjadinya penurunan suhu secara vertikal dari gradien termis, merupakan dalam lapisan ini setiap kenaikan 100 meter, maka suhu udara akan turun antara 0,lima° Celcius hingga 0,6° Celcius,
- mempunyai lapisan udara yg berkecimpung memutar, apa maksudnya? Tanyakanlah penjelasannya pada gurumu?
- berfungsi menjadi lapisan penghantar suara. Coba berikanlah contohnya!
2) Stratosfer
Lapisan stratosfer masih ada pada atas lapisan troposfer yang dibatasi sang lapisan tropopause antara keduanya. Lapisan stratosfer mempunyai impak yang cukup besar pada kelangsungan hidup seluruh makhluk hidup pada permukaan bumi karena pada lapisan ini ozon terbentuk dan berfungsi menyerap sebagaian akbar radiasi ultra violet, infra merah, serta sinar x menurut cahaya matahari sebelum menyentuh bagian atas bumi.
Ciri-karakteristik sifat fisik lapisan stratosfer, antara lain
- mempunyai rata-rata ketinggian antara 11–48 km menurut bagian atas bahari,
- pada lapisan paling bawah yang berbatasan menggunakan tropopause, suhu udara lebih dingin serta mengandung butir- buah belerang (sulfat) yang berfungsi membantu pembentukan hujan dalam lapisan troposfer,
- secara holistik pada lapisan ini nir masih ada uap air, debu, awan, hujan, petir serta angin kencang.
3) Mesosfer
Lapisan mesosfer adalah lapisan yg terletak di atas lapisan stratosfer yang dibatasi sang lapisan yg diklaim stratopause dengan ketinggian antara 48 – 80 km dari atas bagian atas bahari. Pada lapisan mesosfer juga terjadi pemantulan balik gelombang-gelombang radio ke bumi.
Sifat fisik lapisan atmosfer merupakan kepadatan unsur-unsur gasnya berkurang, sedangkan syarat temperaturnya menurun menggunakan bertambah ketinggian, sehingga pada bagian paling atas berdasarkan lapisan mesosfer ini, diperkirakan suhunya mencapai –10° C.
4) Termosfer
Lapisan termosfer merupakan lapisan yg terletak pada atas lapisan mesosfer pada ketinggian antara 80 – 482 km pada atas bagian atas laut. Antara lapisan termosfer serta lapisan mesosfer yg terletak pada bawahnya dibatasi sang lapisan yg dianggap mesopouse.
Pada lapisan termosfer terdapat 2 lapisan yg memegang peranan penting dalam hubungan radio, yaitu lapisan E atau disebut lapisan Kennely-Heaviside serta lapisan F atau lapisan Appleton. Kedua lapisan ini berfungsi sebagai penangkap dan pemantul aneka macam gelombang radio yg dipancarkan menurut bumi serta dipantulkan pulang ke bumi, sebagai akibatnya berbagai siaran radio berdasarkan pemancar yg jauh letaknya dapat didengarkan dalam radio kita pada tempat tinggal . Ciri spesial dari lapisan termosfer, yaitu mempunyai temperatur yg sangat tinggi (termo ialah panas, dan sfer merupakan lapisan). Pada ketinggian 480 km dari permukaan laut, kondisi temperatur lapisan termosfer mencapai 1.232° C.
Info Geo
Kennnely, Heaviside, serta Appleton, merupakan nama para sarjana pakar fisika yg meneliti tentang pancaran dan rambatan gelombang- gelombang radio di atmosfer, serta mereka- lah yg meneliti gejala ionisasi serta menemu- kan lapisan-lapisan pemantul gelombang radio yang masih ada pada lapisan termosfer.
5) Lapisan Eksosfer
Bagian lapisan terakhir menurut atmosfer bumi merupakan lapisan eksosfer atau lapisan disipasisfer, lapisan ini merupakan bagian menurut lapisan atmosfer bumi terluar, terletak pada ketinggian antara 482 - 1.000 km pada atas bagian atas bahari.
Ciri fisik lapisan eksosfer, yaitu komposisi udaranya didominasi sang butir-butir gas hidrogen (H2) yg sangat tipis, namun masih mampu menghancurkan banyak sekali benda angkasa luar yg mencoba masuk serta melewatinya meskipun pada skala mini (jangan lupa proses tabrakan). Lantaran komposisi gas dalam lapisan ini sangat sedikit menyebabkan antara satu partikel gas menggunakan partikel gas lainnya jarang bersinggungan. Maka dapat kita simpulkan bahwa kondisi suhu dalam lapisan ini sangatlah dingin.
Karena dampak gravitasi bumi dalam lapisan eksosfer nyaris nir terasa, terutama pada bagian lapisan paling atas (magnetopouse), maka buah-buah gas yang ada pada lapisan ini dapat dengan mudah meloloskan diri ke ruang angkasa luar.
2 Cuaca dan Iklim
a. Cuaca
suhu udara sebagai tinggi. (Sumber: Microsoft Encarta)Cuaca adalah homogen-homogen keadaan atmosfer dalam waktu tertentu yang relatif singkat serta mencakup wilayah sempit. Adapun keadaan atmosfer ditandai menggunakan adanya proses dan perubahan yang terjadi pada gejala-gejala atmosfer, seperti suhu, tekanan, serta kelembapan udara, curah hujan, taraf keawanan, kecepatan, dan arah angin.
b. Iklim
Apa yg dimaksud menggunakan iklim? Iklim dari Glenn T. Trewarta adalah susunan atau keadaan umum kondisi cuaca. Dengan kata lain, iklim adalah kelanjutan daripada output pencatatan keadaan cuaca menurut hari ke hari dalam waktu yang lama , umumnya pada waktu 26 tahun.
Dalam memilih penjabaran iklim pada permukaan bumi, para ahli ada yg mendasarkannya pada garis lintang, suhu serta curah hujan, perbandingan rata-homogen bulan basah serta bulan kering, dan berdasar ketinggian loka. Perubahan iklim berlangsung pada saat yg lama serta mencakup wilayah yg luas.
Jadi, disparitas antara cuaca serta iklim hanya terletak pada saat dan cakupan luas daerahnya. Sedangkan unsur-unsur pembentuk cuaca serta iklimnya sama, yaitu unsur suhu, tekanan, kelembaban, angin, curah hujan, serta awan.
3. Suhu Udara
Perbedaan suhu udara yang diterima oleh setiap loka di bagian atas bumi, dipengaruhi faktor berikut.
a. Lamanya Penyinaran Matahari
Semakin usang mentari memberikan sinarnya dalam suatu loka di bagian atas bumi, makin banyak panas yang diterima, serta suhunya semakin tinggi.
Wilayah yang beriklim tropis memiliki suhu udara paling tinggi dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya di bagian atas bumi, karena daerah ini memperoleh penyinaran surya sepanjang tahun.
b. Ketinggian Tempat
Semakin tinggi suatu tempat di bagian atas bumi, suhunya semakin dingin. Penurunan suhu ini diperkirakan sebanyak 0,lima – 0,6°C setiap kenaikan loka 100 meter. Hubungan perbandingan antara kenaikan dan penurunan suhu menggunakan ketinggian loka, dianggap sebagai gejala gradien ketinggian. Untuk dapat mengetahui suhu udara pada suatu tempat, maka kita harus tahu dulu suhu homogen-rata serta ketinggian tempatnya.
c. Letak Lintang Tempat
Sudut datang pancaran sinar mentari bisa menghipnotis tingkat pemanasan permukaan bumi. Semakin tegak cahaya matahari tiba di suatu daerah, semakin akbar juga pengaruh panas mentari yang diterima oleh permukaan bumi di daerah itu, sebagai akibatnya mengakibatkan kondisi suhunya meningkat.
Daerah di bagian atas bumi yang mendapat pemanasan sinar matahari secara tegak, yaitu dengan sudut tiba 90°, merupakan wilayah-daerah yg terletak di lintang tinggi. Daerah-daerah yg termasuk lintang tinggi, yaitu tempat-tempat yg terletak pada lebih kurang wilayah khatulistiwa.
d. Derajat Keawanan
Awan memiliki fungsi mengurangi radiasi menurut surya ke bumi dan mengurangi panas yang asal berdasarkan bumi ke atmosfer. Awan memiliki impak seperti tempat tinggal kaca (green house effect). Artinya, awan bisa menunda panas yg dipancarkan bumi. Oleh sebab itu, daerah yang selalu berawan, suhunya rendah. Sebaliknya, wilayah yang selalu cerah, suhunya tinggi.
e. Bentuk Permukaan Bumi
Bentuk-bentuk muka bumi memiliki sifat yg bhineka dalam menerima panas sinar surya. Sifat permukaan bumi daratan lebih cepat mendapat panas serta memancarkan kembali panas itu menggunakan cepat, apabila dibandingkan dengan permukaan bahari. Oleh karena itu, daerah yang terletak pada pedalaman yg jauh berdasarkan pengaruh angin laut (gurun pasir) dalam siang hari suhunya sangat tinggi.
f. Tekanan Udara
Tekanan udara merupakan tekanan yg diberikan udara pada suatu titik daerah pada permukaan bumi. Mengapa udara menaruh tekanan pada bagian atas bumi? Lantaran udara itu mempunyai massa dan menempati ruang. Besarnya tekanan udara bisa diukur menggunakan menggunakan barometer. Barometer ini ada yang memakai zat cair, disebut barometer air raksa, serta terdapat pula yg tanpa zat cair, disebut barometer aneroid.
Tekanan udara sangat ditentukan sang kondisi suhunya. Bila kondisi suhunya rendah, maka tekanan udaranya tinggi. Sebaliknya, apabila suhunya tinggi, kondisi tekanan udaranya rendah. Naik turunnya tekanan udara akan tergambar pada barometer dalam bentuk barogram. Satuan yang dipakai untuk mengukur tekanan udara merupakan bar, dimana 1 bar = 1000 milibar (mb) atau setara menggunakan satu atmosfer (1 atm = 1013 mb).
g. Kelembapan Udara
Kelembapan udara, adalah banyaknya kandungan uap air yang terdapat pada udara. Kelembapan udara acapkali diklaim juga dengan istilah kelengasan udara atau kebasahan udara. Udara dikatakan lembap apabila kandungan uap airnya banyak, dan kebalikannya, udara dikatakan kurang lembap jika kandungan airnya kurang. Kelembapan udara bisa diukur menggunakan memakai perangkat higrometer atau higrograf.
Untuk menyatakan kelembapan udara, bisa digunakan 2 cara, yaitu kelembapan udara absolut atau absolut serta kelembapan udara nisbi atau relatif. Kelembapan Mutlak atau mutlak, yaitu angka yg menampakan perbandingan berat uap air pada tiap volume udara. Berat uap air dinyatakan pada gram dan volumenya dinyatakan dalam liter atau m³, sehingga satuannya dinyatakan pada gr/liter atau gram/m³. Jadi, jika dalam satu m³ udara terdapat 25 gr uap air, ialah kelembapan mutlaknya adalah 25 gram/m³. Daerah yg mempunyai kelembapan mutlak tertinggi terletak di lebih kurang pantai yg berdekatan dengan samudera . Kelembapan absolut terendah di wilayah gurun pasir.
Kelembapan nisbi atau nisbi, yaitu angka yg memberitahuakn perbandingan antara banyaknya uap air yang sahih-sahih masih ada pada udara menggunakan jumlah uap air maksimum yg bisa ditampung oleh udara itu pada suhu yg sama. Kelembapan ini dinyatakan dalam persen (%).
h. Angin
Pergerakan angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara. Perbedaan tekanan udara terjadi sebab adanya disparitas suhu udara menjadi dampak menurut perbedaan pemanasan surya pada bagian atas bumi. Semakin besar disparitas tekanan udaranya, makin besar jua anginnya. Kecepatan angin dapat diukur menggunakan menggunakan anemometer. Sedangkan buat melihat arah angin, dapat menggunakan sisip angin atau windsock.
i. Hujan
Hujan adalah keliru satu unsur pembentuk cuaca dan iklim yg sangat krusial buat kehidupan pada bumi. Hujan terjadi akibat adanya penguapan, yang kemudian terjadi pengembunan serta membentuk gugusan titik-titik air pada udara (awan). Setelah kandungan titik-titik air pada awan tadi makin poly dan semakin berat, maka turunlah hujan. Besarnya curah hujan bisa diukur dengan memakai rain gage, ombrometer atau ombrograf.
Berdasarkan cara terjadinya, hujan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1) Hujan Zenithal
Hujan zenithal merupakan hujan yang terjadi dampak naiknya massa udara secara vertikal (massa udara beranjak secara konveksi). Sebagaimana diketahui, meningkat suatu tempat suhunya makin dingin, sehingga pada ketinggian eksklusif terbentuklah awan dan menurunkan hujan zenithal. Oleh karena awan terbentuk dampak gerakan udara secara konveksi, maka hujan ini diklaim juga hujan konveksi.
2) Hujan Orografis
Hujan orografis adalah hujan yang terjadi pada wilayah pegunungan. Akibat gerakan udara secara horizontal terhalang oleh adanya pegunungan, mengakibatkan massa udara ini dipaksa naik lereng pegunungan. Semakin tinggi pegunungan itu, makin rendah jua suhunya, sebagai akibatnya terbentuklah awan serta menurunkan hujan pada lereng pegunungan itu.
3) Hujan Frontal
Hujan frontal adalah hujan yang terjadi pada wilayah front. Daerah front merupakan daerah tempat rendezvous massa udara panas dengan massa udara dingin. Pertemuan kedua massa udara itu menyebabkan terjadinya kondensasi sehingga terbentuk awan yang menurunkan hujan frontal.
j. Awan
Awan adalah fenomena yg seringkali kita lihat sebelum terjadinya hujan. Awan yang tebal dan hitam memberitahuakn dalam waktu yang nir lama lagi hujan akan turun. Awan terdiri atas deretan titik-titik air pada udara dampak adanya pengembunan (kondensasi). Pada awan terdapat muatan listrik bertegangan tinggi. Jika terjadi rendezvous dua muatan listrik yg berlawan kutub, akan terjadi sebuah kilatan pada angkasa (kilat) yang disertai dengan suara menggelegar (guntur/petir).
Sumber : Pusat Pembukuan Kemdiknas