Persebaran Jenis Tanah di Indonesia

Tanah merupakan bagian kerak bumi yg tersusun berdasarkan mineral serta bahan organik. Tanah sangat vital peranannya untuk seluruh kehidupan pada bumi karena tanah mendukung kehidupan tanaman dengan menyediakan hara dan air sekaligus menjadi penopang akar. Semua lapisan tanah atau batuan yang paling atas disebut dengan pedosfer. Tanah merupakan kata yang tak jarang dikenal oleh insan, dan poly dimanfaatkan buat kelangsungan hidupnya. Menurut Suryatna Rafi’i, tanah diartikan sebagai benda yg berwujud padat, cair, dan gas yg tersusun dari bahan organik dan anorganik yang masih ada dalam suatu lahan. Adapun ilmu yg mempelajari tanah diklaim pedologi.
a. Proses Pembentukan Tanah
Tanah terbentuk berdasarkan hasil pelapukan batuan. Adapun faktor yang memengaruhi pembentukan tanah adalah iklim, organisme, bahan induk, topografi, dan waktu.
T = f (i, o, b, t, w)
Iklim merupakan faktor terpenting pada pembentukan tanah. Misalnya, efek suhu dan banyaknya curah hujan akan berpengaruh pada proses pelapukan batuan serta akhirnya terbentuklah tanah. Adanya bahan organik serta unsur hara  juga akan memengaruhi proses pembentukkan tanah. Batuan akan lebih cepat lapuk jika terdapat poly mikroorganisme pada dalamnya. Begitu jua dengan banyaknya vegetasi akan mempermudah batuan sebagai musnah dan membangun agregat tanah (bahan-bahan mineral tidak beranjak, contohnya pasir, debu, dan kerikil) serta bunga tanah.
Tanah yang terdapat di bagian atas bumi menunjukkan sifat dari batuan induknya. Misalnya, batuan induk yg tingkat kekerasan sangat tinggi, maka biasanya tanah masih bercampur dengan bongkahan batuan yang belum lapuk, atau sebelumnya masih berstruktur pasir. Pada daerah yg topografinya nisbi datar, sedimentasi tak jarang terjadi. Hasilnya, lapisan batuan yang paling atas akan ditempati material halus yang semakin menebal sesuai menggunakan saat proses terjadinya pelapukan. Berdasarkan saat pembentukannya seluruh bahan induk akan berubah menjadi tanah muda, tanah dewasa, dan tanah tua.
  1. Tanah belia bercirikan dengan adanya sifat primer dalam batuan induknya, seperti tanah alluvial, regosol, dan latosol.
  2. Tanah dewasa sudah mengalami proses lebih lanjut sebagai akibatnya terbentuk horizon B, seperti tanah andosol dan grumosol.
  3. Tanah tua yg merupakan batuan yg terus mengalami proses pelapukan sebagai akibatnya dalam lapisan tanah terbentuk horizon A1, A2, A3, serta B1, B2, B3, seperti tanah podsolik dan laterit.

b. Sifat-Sifat Tanah
Tanah terdiri atas lapisan yang dianggap dengan horizon. Sifatsifat tanah tidak akan terlepas berdasarkan horizon-horizonnya. Adapun masing-masing horizon tanah ialah menjadi berikut.
Horizon O, yaitu lapisan tanah yang paling atas, tersusun dari bahan organik dan
lempung menggunakan tekstur yg halus. Bagian ini umumnya berwarna hitam atau kehitaman.
  1. Horizon A, yaitu lapisan tanah yangterdiri atas banyak sekali jenis mineral, letaknya berada di bawah horizon O. Berdasarkan urutannya horizon A terdiri atas: a) horizon A1, horizon mineral yg masih ada pada lapisan yg paling atas dan terlihat percampuran mineral menggunakan bahan organik; b) horizon A2, diklaim jua horizon eluviasi karena beberapa mineral utama mengalami pembersihan aporisma,yang tertinggal hanya mineral resisten; dan c) horizon A3, merupakan peralihan ke horizon B atau langsung ke horizon C.
  2. Horizon B, yaitu horizon yg paling banyak mengandung mineral besi dan aluminium yg tersusun menurut horizon A, warnanya lebih gelap menggunakan tekstur yang lebih halus.
  3. Horizon C, horizon yg masih menampakkan sifat bahan induk tetapi telah poly mengalami pelapukan.
  4. Horizon D, batuan induk yg masih utuh dengan tekstur keras.

c. Karakteristik Tanah di Indonesia
Karakteristik tanah yg terdapat di Indonesia ditentukan oleh beberapa faktor berikut.
  1. Indonesia adalah negara tropis dengan curah hujan yg cukup tinggi per tahunnya, mencapai 100-200 mm per bulan menggunakan temperatur tidak kurang dari 180°C.
  2. Indonesia merupakan pertemuan 3 rangkaian pegunungan dunia, yaitu Sirkum Mediterania, Sirkum Pasifik, dan jalur pegunungan Australia. Akibatnya, pada Indonesia masih ada banyak sekali gunung berapi.
  3. Indonesia merupakan kepulauan yang terbentuk menurut tiga lempeng global, yaitu lempeng Asia, Indo-Australia, serta Lempeng dasar Pasifik. Sehingga relief pada Indonesia beranekaragam, seperti terbentuknya gunung-gunung tinggi.
  4. Indonesia termasuk wilayah tumbuhan Malesiana. Daerah ini merupakan bioma hutan hujan tropis atau hutan basah, dicirikan menggunakan kanopi yg kedap dan flora memanjat misalnya liana dan rotan. Hutan pada wilayah tumbuhan Malesiana memiliki kurang lebih 248.000 spesies tumbuhan tinggi, didominasi sang pohon menurut familia Dipterocarpaceae, yaitu pohon-pohon yg membuat biji bersayap. Dipterocarpaceae merupakan tanaman tertinggi dan membentuk kanopi hutan. Tumbuhan yg termasuk keluarga Dipterocarpaceae misalnya keruing (Dipterocapus sp), meranti (Shorea sp), kayu garu (Gonystylus bancanus), dan kayukapur (Drybalanops aromatica). Dengan demikian, Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya botani pada global.

Pengaruh berdasarkan faktor-faktor itu menciptakan suatu ciri tanah Indonesia yg berbeda dengan negara lainnya. Karakteristik tanah pada Indonesia artinya menjadi berikut.
  1. Curah hujan tinggi mengakibatkan proses pelapukan yg cenderung terjadi merupakan pelapukan kimia. Dampaknya adalah tanah-tanah di Indonesia mempunyai solum atau kedalaman tanah yg cukup tebal. Kedalaman solum ini sangat mendukung tanaman dan satwa renik yg hidup di dalamnya.
  2. Curah hujan bisa mengakibatkan erosi. Dengan demikian proses erosi pun cenderung terjadi. Walau pun solum tanah yg terbentuk cukup tebal, namun jika nir memerhatikan faktor pemicu erosi, maka tanah akan rusak. Kerusakan tanah ini akan diikuti dengan berkurangnya flora yang ada, lambat laun lahan akan menjadi tandus.
  3. Banyaknya gunung api dapat membentuk tanah vulkanik yang sangat subur. Tanah vulkanik ini umumnya dipakai buat budi daya hortikultura.
  4. Dengan adanya variasi relief, maka keadaan tanah cenderung bervariasi jua. Banyak sekali tipe-tipe tanah yang dapat dijumpai di Indonesia. Masing-masing tipe tanah ini memiliki daya dukung yg tidak selaras dalam flora. Akibatnya, flora yang ada bervariasi.
  5. Keanekaragaman hayati adalah asal bahan organik untuk tanah, sebagai akibatnya tanah di Indonesia mengandung poly bahan organik baik buat pertumbuhan tanaman . Pada daearah rawa, bahan-bahan organik ini membentuk tanah organosol. Tanah organosol ini jika dikelola menggunakan baik dapat dijadikan lahan pertanian baik. Programprogram pemerintah pun sudah mulai dilakukan buat mengelola potensi lahan ini sejak zaman orde baru yg dikenal menggunakan proyek lahan gambut sejuta hektar.

d. Persebaran Tanah pada Indonesia
Supraptoharjo, menyebutkan persebaran jenis-jenis tanah di Indonesia sebagai berikut.
1) Tanah organik, dianggap pula tanah organosol yang secaraumum dikenal dengan sebutan tanah gambut. Jenis tanah ini mengandung bahan organik yg banyak sehingga tidak mengalami perkembangan. Perkembangan profil ke arah pembentukan horizon yang tidak sama, umumnya berwarna coklat serta mempunyai sifat asam. Berdasarkan proses pembentukannya tanah gambut dibedakan sebagai berikut.
  • Tanah gambut ombrogen, terbentuk karena dampak curah hujan yg airnya tergenang. Tersebar di sepanjang pantai timur Sumatra, pantai barat dan selatan Kalimantan, dan pantai selatan Papua.
  • Gambut topogen, terbentuk sebab efek topografi beredar pada kurang lebih Rawa Lakbok, Pangandaran, Rawa Pening, serta Tanah Deli.
  • Gambut pegunungan, terbentuk di wilayah cekungan di pegunungan.

2) Tanah Tanpa Diferensiasi Horizon
  • Tanah litosol adalah tanah muda sebagai akibatnya batuan induknya sangat dangkal (45 cm) poly tersebar di wilayah pegunungan kapur Jawa Tengah, Madura, Nusa Tenggara, serta Maluku Selatan.
  • Tanah alluvial adalah tanah yg terdapat pada huma yg sering mengalami sedimentasi serta banjir, biasanya memberi produksi padi baik. Banyak masih ada di wilayah lembah yang landai, misalnya Karawang, Indramayu, Delta Brantas, Gersik, dan Tegal.
  • Tanah regosol, yaitu tanah yg belum menerangkan diferensiasi horizon dan tampak hanya horizon A1, poly tersebar di wilayah dataran tinggi Sumatra, Jawa, dan Kalimantan.
  • Tanah Merah Tanah ini menutupi sebagian lahan di Indonesia yg terbentuk  berdasarkan batuan beku, sedimen, serta malihan.

Sumber : IPS Terpadu - Sekolah Menengah pertama Kelas VIII